 |
| Gambar Hanya Ilustrasi |
Diketahui, mereka dikarantina lantaran pernah melakukan kontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
Humas RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Gumala Rubiah, membenarkan kabar tersebut.
“Benar perawatan Flamboyan dikosongkan. Sebanyak 38 petugas RSUD yang dikarantinakan yakni 36 perawat dan 2 cleaning service yang dikarantina,” katanya, Selasa, 2 Juni 2020.
Meskipun begitu menurut Rubiah, dari 38 orang, tidak semuanya dikarantina di Hotel Agri, melainkan hanya 25 orang, selebihnya memilih karantina mandiri di rumahnya masing-masing.
Lanjut Gumala, karena seluruh petugas di ruangan perawatan Flamboyan di karantina, maka gedung tersebut juga disterilkan.
“Sementara pasien lainnya yang ada di ruang flamboyan dievakuasi ke ruangan lainnya demi mengantisipasi terjadinya penyebaran dari Covid-19 tersebut,” ungkapnya
Selain petugas di RSUD H. Andi Sultan Daeng Radja, juga sedikitnya 41 petugas medis dari Puskesmas Tanete juga diharuskan untuk melakukan karantina, karena alasan serupa, yakni diketahui mereka pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 011 asal Tanete, Kecamatan Bulukumpa.
Meskipun begitu, hanya 23 orang yang menjalankan karantina di Hotel Agri, selebihnya hanya menjalankan isolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing.
“Ada 23 petugas medis di Puskesmas Tanete yang dijemput untuk dikarantina di Hotel Agri, mereka dijemput kemarin (Senin, 01 Juni 2020) sekitar jam 11 malam,” kata salah seorang petugas di Puskesmas Tanete, yang minta identitasnya tidak dipublikasikan.
Walaupun sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai adanya tambahan kasus positif Covid-19 baru di Kabupaten Bulukumba, namun dengan dikarantinanya beberapa petugas medis, secara tidak langsung menguatkan kabar adanya tambahan kasus positif Covid-19.
sc: https://radarselatan.fajar.co.id/36-perawat-pernah-kontak-dengan-pasien-positif/
Tags:
Berita